KUDUS, suaramuria.com – Warga Kabupaten Kudus yang menjalani isolasi mandiri di rumah mulai dievakuasi ke Asrama Haji Donohudan Boyolali. Mereka dijemput Satgas Covid-19 bersama aparat TNI dan Polisi, Minggu (6/6) sore.
Evakuasi warga Kabupaten Kudus yang isolasi mandiri di rumah ke Asrama Haji Donohudan Boyolali mendapat kritikan keras dari anggota DPRD Kudus. Anggota Fraksi Gerindra DPRD Kudus Sandung Hidayat menilai kebijakan itu berlebihan dan berdampak pada psikologis warga Kudus.
Sandung menilai, kebijakan yang diambil itu akan membuat warga semakin takut untuk memeriksakan kesehatan dan menjalani tracing Covid-19. Padahal tracing menjadi salah satu kunci pengendalian pandemi Covid-19.
“Apa yang mendasari evakuasi ke Donohudan ini. Lokasi isolasi mandiri terpusat di Kudus cukup banyak. Kenapa tidak dimaksimalkan, fasilitas dan nakes sebagai pendamping yang ditambah,” katanya.
BACA JUGA : Desa Zona Merah Bertambah, Kudus di Rumah Saja Diperpanjang
Sandung menambahkan, banyak lokasi di Kabupaten Kudus yang bisa menjadi lokasi isolasi mandiri terpusat seperti Rusunawa dan asrama asrama Politeknik Kudus, Balai Diklat Menawan, Graha Muria di Colo, serta hotel-hotel yang ada di Kabupaten Kudus.
“Pada pandemi tahun lalu lokasi tersebut juga menjadi lokasi isolasi terpusat. Mengapa mesti dikirim ke Donohudan. Kepala Daerah di Kudus harus punya kebijakan sendiri sesuai kondisi riil yang ada di Kudus, jangan asal ikut saja,” katanya.
Rapat Koordinasi
Rencana evakuasi warga Kabupaten Kudus yang menjalani isolasi mandiri ke Donohudan disampaikan Bupati Kudus Hartopo usai mengikuti rapat koordinasi dengan Kapolri Jendral Pol Listyo Sigit Prabowo, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, dan Kepala BNPB Ganip Warsito, bersama rombongan, Minggu pagi.
Ikut dalam rakor tersebut Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi, dan Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Rudianto.
Bupati Kudus Hartopo mengatakan, mendapat banyak arahan dalam penanganan Covid-19 agar lebih efektif. Bupati juga mendapatkan pesan atau instruksi khusus penanganan warga yang terkonfirmasi positif dan melakukan isolasi mandiri.
“Warga yang menjalani isolasi mandiri di rumah akan segera dievakuasi untuk isolasi terpusat. Tidak boleh lagi isolasi di rumah, rencana di Donohudan, Boyolali (asrama haji),” katanya.
Hartopo mengatakan, ada sebanyak seribu lebih warga yang terkonfirmasi positif dan melakukan isolasi mandiri. Ia mengatakan, tidak semua warga dipindah ke Donohudan, Boyolali.
“Tempat-tempat isolasi terpusat yang ada di Kabupaten Kudus juga akan dioptimalkan,” katanya. (srm)