KUDUS,suaramuria.com – Vella dan teman-temannya terlihat asyik bermain ular tangga di ruang kelas. Tak seperti permainan ular tangga lainnya, ular tangga itu berukuran besar. Di setiap kotak ular tangga raksasa itu terdapat pertanyaan seputar tema moderasi beragama yang harus mereka jawab.
Ular tangga moderasi beragama itu merupakan karya mahasiswa IAIN Kudus yang menggelar Kuliah Kerja Nyata Terintegrasi Kompetensi (KKN IK) di Desa Dersalam, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus. Ular tangga itu didesain khusus untuk mengenalkan anak pada agama di Indonesia.
“Baru pertama ini bermain ular tangga seperti ini. Seru bisa injak ular tangganya. Tadi juga dikasih pertanyaan soal semboyan Indonesia senang banget,” kata Vella.
BACA JUGA : PBAK Ditutup, Mahasiswa IAIN Didorong Produktif
Maurin Pratiwi, mahasiswi IAIN Kudus menturkan, ia bersama rekan-rekananya peserta KKN IK sengaja membuat ular tangga raksasa untuk mengenalkan moderasi beragama untuk anak-anak.
Ular tangga itu dibuat dalam ukuran besar yakni 3 meter X 3 meter. Ular tangga moderasi beragama itu dikenalkan kepada siswa di SDN 4 dan SDN 5 Dersalam.
Saat memainkannya, para siswa dibagi dalam empata kelompok dengan anggota empat hingga lima anak per kelomok. Kemudian siswa bermain layaknya permainan ular tangga pada umumnya.
Yang membedakannya dengan permainan ular tangga lainnya adalah ukuran permainan sangat luas sehingga anak bisa menjadi ‘bidak’ sendiri. Selain itu ada kotak berisi pertanyaan seputar moderasi beragama dan toleransi yang harus dijawab siswa.
Pembelajaran pada tahap anak sekolah dasar ini berkisar pada pengenalan agama resmi di Indonesia dan toleransi.
Saling Menghormati
Disebutkan, materi moderasi beragama yang umumnya berat, bisa dikemas menarik melalui sebuah permainan. Dengan ular tangga raksasa moderasi Agama ini, siswa kelas 4 hingga kelas 6 diajak mengenal arti penting saling menghargai dan menghormati antar agama.
“Melalui permainan ini anak-anak kelas 4, 5, 6 sekolah dasar kami ajar belajar tentang agama di Indonesia, dan bagaimana kita bersikap kepada teman atau orang lain yang berbeda agama,” katanya.
Ia menambahkan, pendidikan moderasi beragama pada anak bertujuan untuk memupuk pendidikan karakter toleransi dan kerukunan. “Selain itu melalui permainan ini, kami ingin mengajarkan nasionalisme Pancasila dan kerukunan berbangsa sejak dini,” katanya.
Rofiq Addiansyah, Dosen Pembimbing Lapangan KKN IK Dersalam mengapresiai terobosan mahasiswanya dalam mengajarkan moderasi agama melalui permainan ular tangga ini. “Tema yang berat bisa diajarkan lebih ringan melalui permainan. Materinya sangat bermanfaat dan mudah diterima,” katanya. (srm)
