

KUDUS, suaramuria.com – RSUD dokter Loekmonohadi Kudus kebingungan menangani jenazah pasien Covid-19 yang harus segera dimakamkan, Minggu (16/8). Pemakaman jenazah urung dilaksanakan menyusul aksi mogok tim relawan “Cekathil Link” BPBD Kudus.
Namun hingga berita ini diturunkan, jenazah pasien asal Jepara belum juga ditangani. Direktur RSU dr Loekmonohadi Kudus dokter Abdul Azis Achyar membenarkan adanya jenazah konfirmasi Covid-19 asal Jepara yang belum tertangani.
“Pasien perempuan terkonfirmasi Covid-19 yang meninggal berasal dari Nalumsari, Jepara Minggu (16/8), jam 11.20 WIB. Namun kami mendapat kabar tim cekathil link BPBD off,” katanya.
BACA JUGA : Hartopo Pesimistis Kudus Bisa Kembali Zona Hijau Covid-19
Azis mengatakan, pihaknya selam adalah buntut pernyataan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penganan (GTPP) Covid-19 dokter Andini Aridewi yang menyebut Dinas Kesehatan (Dinkes) telah melatih tim pemulasaran jenazah penyakit menular di 123 desa di Kabupaten Kudus.
Hal itu memicu kekecewaan tim relawan. Pasalnya hingga saat ini, peserta pelatihan dari Dinkes itu tak terlihat membantu kerja tim relawan. Padahal penanganan jenazah Pasien Covid-19 menjadi tugas dan kewenangan Dinas Kesehatan (Dinkes).
Tanpa Dibayar
Apalagi selama ini semua relawan Cekathil Link bekerja tanpa mendapatkan bayaran sepeser pun dari pemerintah. Hanya tenaga kesehatan yang dinaungi Dinas Kesehatan, yang mendapatkan insentif cukup besar dari Pemkab Kudus.
Tim Cekathil Link dibentuk oleh relawan BPBD untuk membantu memakamkan jenazah pasien Covid-19. Pasalnya tidak ada yang berani memakamkan jenazah pasien Covid-19 karena takut tertular virus tersebut.
Namun seiring waktu, tim relawan ini justru menjadi tumpuan dalam pemakaman jenazah Covid-19. Meski sudah sering mendapat sorotan dari berbagai kalangan, Dinas Kesehatan (Dinkes) tak kunjung menerjunkan timnya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kudus Joko Dwi Putranto belum memberikan statemen terkait persoalan ini. Informasi yang diterima, Joko mendatangi markas relawan, Sabtu (15/8) malam. Namun tak jelas apa hasil pertemuan tersebut. Tim relawan masih mogok hingga Minggu pagi. (SRM)