PATI, suaramuria.com – Mahasiswa Pati memilih membawakan tari bandeng presto. Tarian itu disuguhkan anggota Keluarga Mahasiswa dan Pelajar Pati (KMPP) Semarang dalam pengenalan budaya akademik dan kemahasiswaan (PBAK) online Universitas Walisongo agar dapat mengenalkan potensi daerahnya.
Bandeng presto sendiri menjadi salah satu makanan khas Kabupaten Pati. Para pendatang banyak memburu bandeng presto di kabupaten yang terletak di Pantura ini. Selain untuk pelengkap makan, bandeng dengan duri lunak juga mereka jadikan sebagai oleh-oleh sanak saudara atau teman karib di perantauan.
Makanan khas itulah yang menjadi inspirasi. Empat dara berparas cantik tampak begitu lentik saat menarikan tarian kreasi tersebut. Berbalut kostum hitam, kuning, dan merah, berpadu dengan batik bercorak hitam putih, mereka tampil begitu luwes. Alunan musik instrumental yang mengiringi tampak menambah kemeriahan tarian tersebut.
Mahasiswa Pati yang membawakan tari bandeng presto itu adalah Nila Suroyya, Fatimatuzzahro’, Fikri Laili Zakiyaturrohmah, dan Luthfiyatin Nihaya. Mereka merupakan Mahasiswi asal Kabupaten Pati, yang tergabung dalam KMPP Semarang.
Nila Suroyya, yang menjadi koordinator penari itu mengatakandengan menampilkan tarian itu mahasiswa baru dikampus UIN Walisongo dapat teringat dengan salah satu potensi Kabupaten Pati.
“Yang pasti, ini salah satu bentuk komitmen kami dalam mengenalkan potensi dan budaya Kabupaten Pati. Karena mahasiswa UIN Walisongo itu beragam, dari dalam negeri dan ada pula yang dari luar negeri. Dengan ini, kami harap mereka tahu kalau Pati juga punya potensi yang luar biasa, yang perlu dikenalkan ke luar sana,”imbuhnya.
BACA JUGA : Dinas Pendidikan Pati Gelar Pentas Seni Virtual di Tengah Pandemi
Penampilan tarian Mahasiswi KMPP itu rencananya akan digelar pada 7 September mendatang. Sementara mahasiswa baru yang mengikuti kegiatan PBAK, dapat melihatnya di kanal resmi UIN Walisongo.
Awalnya mereka mengaku khawatir lantaran waktu berlatih yang cukup pendek. Terlebih pentas itu merupakan kali pertama mereka menari. Mereka juga berlatih secara otodidak dengan melihat video yang ada di Youtube.
“Ini pertama kalinya nari. Kita latihannya otodidak. Meski kurang greget karena tampil secara online, tapi ini membutuhkan mental yang bagus, biar hasilnya maksimal. Kami berharap bisa mengenalkan potensi Kabupaten Pati,” tambah Mahasiswi semester lima di UIN Walisongo ini.(srm)