JEPARA, suaramuria.com – Ditangkapnya terduga pelaku terorisme di Jepara beberapa waktu lalu menjadi keprihatinan tersendiri bagi sejumlah pihak. Kini sejumlah langkah antisipasi juga terus dilakukan. Seperti yang dilakukan pemerintah Desa Kedungsarimulyo, Kecamatan Welahan.
Desa itu memilih untuk menggencarkan sosialisasi kepada warga desanya. Pemdes berharap tak ada satupun warganya yang kemudian terjerat pada kasus terorisme maupun radikalisme. Hadir sebagai narasumber Babinsa Kedungsarimulyo Sertu Ali Madhan dan Beni Dewa, wartawan Suara Merdeka.
Kepala Desa Kedungsarimulyo Kunzaini mengatakan, dengan sosialisasi itu ia berharap masyarakat semakin memahami bagaimana terorisme bisa berkembang. Sosialisasi itu menjadi upaya menangantisipasi berkembangnya terorisme di desanya.
“Saya berharap desa ini dapat tetap aman, nyaman dan kondusif tanpa adanya kasus terorisme,” katanya.
BACA JUGA : TMMD Sengkuyung III di Kudus Benahi Jalan Pertanian Rawan Banjir
Oleh karena itulah dia sengaja mengundang Sertu Ali Madhan dengan harapan dapat memberikan wawasan kebangsaan kepada warganya. Serta bisa memberikan cara mengantisipasi terorisme didesanya.
“Ada banyak langkah yang sebenarnya bisa dilakukan. Seperti lebih peka dan peduli dengan tetangga. Jika memang ada pendatang, baik itu tamu, atau bahkan warga baru yang kontrak atau kos diharapkan bisa dilakukan pendataan secara baik,” ujarnya.
Dia juga menyebut ada sejumlah ciri paham radikal. Mulai dari intoleran atau tidak mau menghargai pendapat dan keyakinan orang lain, fanatik atau merasa benar sendiri, eksklusif atau membedakan diri dari kelompok lain, serta menggunakan cara kekerasan untuk menncapai tujuannya.
Sementara itu dalam paparannya, Beni Dewa menyoroti penggunaan media sosial yang rawan intoleransi. Padahal banyak kasus radikal justru bermula dari sikap intoleransi. Banyaknya kasus saling caci maki di media sosial juga menjadikannya keprihatinan tersendiri. (SRM)