KUDUS, suaramuria.com – SMP Negeri 1 Kudus tengah mengkaji kemungkinan menggelar penilaian tengah semester (PTS) di sekolah secara tatap muka di sekolah.
Kepala Sekolah SMP Negeri 1, Ahadi Setiawan, menyatakan PTS biasanya digelar secara tatap muka. PTS disiapkan digelar di SMP Negeri 1 digelar, sembari menunggu kebijakan Dinas Pendidikan dan Olahraga terkait situasi pandemi yang masih berlangsung.
”Kita menunggu arahan Disdikpora untuk pelaksanaan PTS nantinya bagaimana,” katanya.
BACA JUGA : Pemkab Tawarkan Aset Gedung Sekolah Kepada Investor
Kondisi pandemi memungkinkan pelaksanaan tes lebih lama. Sesuai protokol kesehatan, siswa masuk secara bergiliran.
“Kalau keadaan normal kita melaksanakan PTS selama satu pekan saja, dan dapat mencakup kelas VII, VIII, dan IX,” ujarnya.
Namun, kondisi pandemi menuntut jaga jarak dan menghindari kerumuman. Diperkirakan, pelaksanaan kegiatan memakan waktu tiga pekan.
Mengacu program kerja Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Kudus, PTS dimulai pada 14 September 2020. Pelaksanaan teknisnya masih menunggu instruksi dari Disdikpora Kabupaten Kudus.
“Sudah kami sosialisasikan ke siswa, yaitu tanggal 14 September,” imbuhnya.
Soal teknis pelaksanaan belum disampaikan ke siswa, dan menunggu arahan Dinas Pendidikan. Dia menegaskan sebelum atau setelah pelaksanaan PTS, setiap harinya kelas disemprot disinfektan. Penyemprotan untuk memberikan kenyamanan siswa maupun orang tua, bahwa sekolah sudah dalam kondisi steril.
“Setiap hari ruang kelas akan kami semprot disinfektan, baik sesudah maupun sebelum digunakan, agar tetap steril,” ujarnya.
Dibatasi
Kebijakan lain, durasi istirahat siswa dibatasi. Usai PTS siswa akan langsung pulang ke rumah masing-masing. Pihaknya menyediakan sarana protokol kesehatan seperti tempat cuci tangan dan Satgas untuk mengecek suhu serta memantau para siswa saat berada disekolah. “Para siswa wajib membawa masker, face shield dan handsanitizer,” imbuhnya.
Salah seorang orang tua siswa Akbar (37), mengapresiasi kebijakan sekolah menyikapi pandemi. Menurutnya, hal yang dilakukan sudah benar dan membuat orang tua siswa merasa tenang jika sewaktu-waktu proses belajar mengajar secara tatap muka diberlakukan.
”Kami sepakat dan mengapresiasi langkah sekolah,” imbuhnya. (SRM)