Pertama di Rembang
REMBANG, suaramuria.com – Bupati Rembang H.Abdul Hafidz meresmikan dealer motor listrik milik SMK Muhammadiyah Rembang, Kamis (1/4). SMK Muhammadiyah Rembang kini mencatatkan sejarah menjadi sekolah pertama yang memiliki dealer motor listrik di Indonesia.
Selain meresmikan dealer motor listrik, Bupati juga melakukan test drive motor listrik ECGO Bike 2. Bupati terlihat nyaman mengendarai sepeda motor listrik yang dijual dengan harga off the road sekira Rp 12,9 jutaan itu.
Abdul Hafidz mengaku SMK Muhammadiyah Rembang cerdas dalam menangkap peluang membuka dealer motor listrik. “Saya tertarik (dengan motor listrik-red) karena memiliki desain sederhana. Motor listrik ini juga mengurangi krisis energi. Hari ini pemerintah sudah menggalakan penggunaan energi terbarukan. Saya kira masyarakat akan tertarik,” jelas dia.
Dia mengaku Pemkab Rembang tahun 2022 akan memesan 10 unit sebagai bentuk dukungan dan merealisasikan Peraturan Presiden No 15 tahun 2019 tentang Alat Transportasi Berbahan Bakar Listrik.
Selanjutnya Bupati meminta SMK Muhammadiyah bisa memberikan batasan kepada para siswanya perihal belajar sambil bekerja. Karena menurut pengamatannya ketika siswa sudah merasakan enaknya bekerja mendapat uang, biasanya kendor dalam belajar.
Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah Rembang, Suntari mengatakan langkah mendirikan dealer motor listrik ini sejalan dengan jargon SMK Muhammadiyah Rembang yaitu “Sekolah Inovasi Berbasis Industri,”. Dengan adanya dealer itu, siswa dapat belajar tentang industri sambil bekerja.
Suntari mengatakan sarana dan prasarana dealer sudah memenuhi persyaratan PT. Green City Traffic (GCT) selaku produsen ECGO Bike II. Seperti adanya ruang display, ruang marketing, ruang direktur.
“Harapan kami dengan menjemput teknologi sepeda motor listrik terbaru ini, guru kami dapat mengupdate teknologinya. Siswa setelah lulus juga tidak bingung lagi. Jadi yang kita praktekkan ini benar- benar nyata seperti yang ada di industri bukan hanya simulasi saja, ” terang dia.
Dia menegaskan bahwa siswa lulusan SMK Muhammadiyah tidak harus bekerja di perusahaan. Namun bisa juga wirausaha membuka lapangan pekerjaan. Untuk itu pihaknya mengharapkan dukungan dari Bupati agar SMK terus bisa maju dan berkembang. (srm)