

PATI, suaramuria.com – Di tangan guru dan siswa SMA Negeri 2 (Smada) Pati, daun kelor bisa disulap menjadi edible film atau bahan plastik ramah lingkungan. Inovasi plastik dari daun kelor ini diharapkan mampu mengurangi penggunaan plastik saat ini.
Dari hasil uji biodegradabilitas diketahui plastik dari kelor itu bisa terurai dengan waktu yang cepat. Hal itu dinilai menjadi kemajuan besar lantaran plastik dikenal sebagai sesuatu yang sulit terurai sehingga membahayakan lingkungan.
Plastik berbahan daun kelor itu dibuat oleh dua siswi Smada Pati Agustine Karunia Puspita dan Elsadelia Putri Kinasih. Mereka dibimbing oleh Ajeng Dian Puspita, salah satu guru di SMA 2 tersebut.
BACA JUGA : Jarang Disentuh, Kiai Kampung Dibantu PKB
Inovasi itu meraih juara III kompetisi Krenova tingkat Kabupaten untuk bidang rekayasa teknologi dan manufaktur.
Agustine menuturkan, ide itu muncul lantaran di sekolah dan di sekitar rumah mereka banyak diketemukan tanaman kelor. Rupanya saat dilakukan penelitian, kelor memiliki banyak manfaat dimana diantaranya bisa menjadi bahan pembuatan plastik.
“Dari situlah yang kemudian memotivasi untuk membuatnya.Setelah beberapa kali gagal akhirnya bisa jadi dan memiliki hasil yang memuaskan,” terangnya.
Dalam pembuatan plastik daun kelor, kata dia, bahkan tidak menggunakan zat kimia. Mereka hanya menambahkan pati meizena, aquades, dan gliserol. Cara pembuatannya pun terbilang relatif mudah.
“Daun kelor yang sudah dicuci bersih kemudian dikeringkan dibawah sinar matahari. Setelah kering, daun kelor akan diblender hingga menjadi pati. Setelah itu, pati kelor, maizena, gliserol dan aqua des dicampur di gelas kimia dengan takaran tertentu,”terangnya.
Adonan itu kemudian dipanaskan diatas pembakar spirtus dan diaduk hingga kental. Setelah kental kemudian dituang kedalam cetakan untuk kemudian dipanaskan di oven. Film plastik pun telah siap.
“Ini tentu menjadi potensi yang begitu baik. Kami berharap nantinya dapat mengurangi sampah plastik yang menjadi momok lantaran tidak bisa terurai. Sampah plastik itu kami harap bisa diganti dengan plastik daun kelor,”terangnya.
Ajeng Dian Puspita, guru pembimbing siswa mengatakan mereka mendapati adanya zat amilum yang begitu tinggi di daun kelor. Sementara zat amilum itulah yang menjadi bahan dasar pembuatan plastik.
“Daun kelor pun bisa menjadi pewarna alami sehingga memunculkan motif yang menarik pada plastiknya,”terangnya.
Keunggulan Plastik Daun Kelor
Keunggulan terbaiknya justru pada sifatnya yang ramah lingkungan. Untuk plastik dari daun kelor dengan ukuran 50 sentimeter dari hasil uji degradasi tercatat bisa hancur hanya dalam waktu delapan hari saja. Padahal untuk sampah plastik yang ada saat ini baru bisa hancur setelah jutaan tahun.
“Plastik dari daun kelor ini pun jauh lebih ekonomis. Pati sendiri dikenal sebagai penghasil kelor yang cukup besar. Namun selama ini kurang begitu dimanfaatkan bahkan seringkali hanya untuk makan hewan. Padahal kelor memiliki beragam manfaat,”terangnya.
Rencananya, kedepan pihaknya juga akan mengembangkannya lagi. Terutama dalam menambah serangkaian uji laboratorium lainnya. Seperti uji tarik, uji kekuatan, hingga uji kekentalan.
“Kami memang berharap nantinya bisa dibuat secara professional untuk menjadi kantong plastik yang ramah lingkungan,” terangnya. (SRM)