KUDUS, suaramuria.com – Rumah yang ditinggali keluarga Kasmadi (52) sangat memprihatinkan. Separuh atap bangunan rumah keluarga yang tinggal di RT 4 RW 2 Desa Gondangmanis, Kecamatan bae, Kabupaten Kudus sudah ambrol.
Empat ruangan yang tak beratap dipenuhi reruntuhan bata dan tak bisa digunakan lagi. Tiang kayu berukuran besar dipasang dibagian tengah agar sisa atap tidak ambrol. Saat hujan turun, keluarga itu disibukkan dengan membuang air yang ditampung di dalam ember di tengah ruangan.
Kasmadi bersama Umiyati (35), istrinya, dan kedua anaknya bertahan tinggal di ruang tamu. Lemari hingga kasur berjejal di bagian ruang tamu yang tak seberapa luas. Meski tinggal di rumah yang kondisinya serba memprihatinkan, keluarga Kasmadi tak pernah menikmati bantuan dari Pemerintah.
BACA JUGA : Rumah Roboh Diterjang Angin, Dua Bocah Jadi Korban
Alasannya, merea tak terdata di dalam data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) Pemkab Kudus. “Mau ada bantuan PKH, BLT, atau bedah rumah pun, kami tidak pernah mendapatkan,” kata Umiyati, Kamis (15/4).
Umiyati menuturkan, kerusakan rumahnya sudah terjadi sejak 2009 lalu. Karena pendapatan sang suami sebagai kuli bangunan tak menentu, perbaikan pun dilakukan secara tambal sulam seadanya.
“Puncaknya Puasa tahun lalu kerusakan bertambah parah. Karena penghasilan perbulan pas-pasan, tidak bisa merenovasi rumah. Suami juga tidak pasti kerja. Nabung sedikit-sedikti, tetapi kebutuhan juga banyak,” katanya.
Pendataan DTKS
Kepala Desa Gondangmanis Susanto membenarkan jika warganya itu belum masuk dalam daftar DTKS. Pembaruan data DTKS biasanya dilakukan setahun dua kali. Biasanya pada April dan Oktober.
“Hanya memang ada sedikit kendala karena kepala keluarga itu tidak mau menyerahkan salinan KK. Pernah perangkat desa datang minta salinan, justru ditolak. Mungkin karena proses bantuan kan tidak bisa seketika. Ada tahapannya,” katanya.
Susanto menambahkan, pihak desa bukannya tidak mengambil langkah. Pihaknya tengah berkomunikasi dengan Baznas agar menyalurkan bantuan untuk bedah rumah. “Bantuan dari Baznas kan tidak terikat data DTKS. Semoga saja segera ada kabar baiknya,” katanya. (srm)