KUDUS, suaramuria.com – Musim liburan natal dan tahun baru (nataru) menjadi momentum pengelola wisata di Kudus untuk menambah wahana baru. Di Museum Jenang Kudus misalnya. Pengelola mulai membuka ruang pamer baru untuk memikat pengunjung.
Heri Sulistiyanto, pengunjung asal Jakarta mengaku banyak mendapat informasi terkait sejarah jenang dan Kota Kudus saat berkunjung di museum yang berada di pinggir Jalan Sunan Kudus tersebut.
“Banyak diorama yang membantu pengunjung memahami sejarah jenang dan kota Kudus. Miniatur rumah adat hingga omah kapal dan rumah kembar juragan rokok Nitisemito juga sangat menarik,” katanya.
BACA JUGA : Essa Pelaut Perempuan Pertama SMK Wiskar
Ruang Pamer Baru
Manajer Marketing Mubarok Food Muhammad Kirom mengatakan momentum libur natal dan tahun baru membuat angka kunjungan di museun jenang melonjak. Untuk menyambut lonjakan pengunjung, museum mulai membuka ruang pamer baru.
“Kami membuka wahana baru berupa ruang trilogi ukhuwah, yang diharapkan dapat menjadi wadah edukasi untuk masyarakat dan para wisatawan,” katanya.
Ruang baru itu melengkapi koleksi yang sudah ada seperti miniatur Menara Kudus, diorama Pasar Bubar, rumah adat kudus, galeri Alquran, miniatur rumah kembar, rumah kapal, koleksi media promosi Nitisemito serta beberapa koleksi lainnya.
Ruang Trilogi Ukhuwah, mengangkat tentang ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathaniyah dan basyariyah dengan slogan fondasi pembangunan negeri menguatkan NKRI dan jadilah perekat umat.
Ruangan itu menggambarkan kerekatan yang diwakili oleh ormas keagamaan terbesar di Indonesia, yakni Nhadlatul Ulama dan Muhammadiyah. Di dalam ruangan itu juga terdapat foto berukuran besar pendiri NU dan Muhammadiyah, serta foto-foto ketua PBNU dan PP Muhammadiyah dari masa ke masa
“Ruang ini menggambarkan persaudaraan dan ikatan keumatan, kebangsaan dan kemanusiaan. Kami mulai buka untuk umum pada 25 Desember kemarin,” katanya.
Disebutkan, ruangan baru iu menjadi komitmen Mubarok Food memberikan ruang edukasi kepada masyarakat karena semua koleksi yang ada memiliki nuansa edukatif, mulai dari tokoh organisasi Islam hingga pengusaha sukses di era tahun 1938 juga tersaji di museum jenang.
Pengelola Museum Jenang Kudus kini juga bersiap menambah koleksi berupa replika stasiun kereta api Wergu, ruang auditorium atau ruang audio visual, dan ruang praktik manasik haji. (SRM)