KUDUS, suaramuria.com – Rumah sakit di Kabupaten Kudus diminta menambah ketersediaan tempat tidur ruang isolasi khusus untuk pasien Covid-19. Tingkat keterisian ruang isolasi di RSU Kudus bahkan sudah overload.
Berdasarkan data Gugus Tugas Penanggulangan Covid Kudus, dari jumlah tempat tidur sebanyak 191, rumah sakit pelat merah itu kini harus melayani sebanyak 195 pasien, per Rabu (16/5), atau setara 102 persen.
Tingkat BOR di empat rumah sakit lainnya juga sudah 100 persen.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus Badai Ismoyo mengatakan, penambahan ruangan ini penting mengingat tingkat keterisian ruang isolasi khusus sudah mencapai 94 persen. Di sisi lain, rata-rata penambahan kasus baru mencapai 150 pasien hingga 200 pasien per hari.
BACA JUGA : Tes Acak Covid-19 di Pusat Perbelanjaan, Dua Orang Positif
Saat ini sudah ada sebanyak 477 tempat tidur untuk pasien Covid-19 yang tersebar di tujuh rumah sakit di Kabupaten Kudus. Sementara jumlah pasien sudah mencapai 450 orang.
“Karena itu Pemkab Kudus meminta rumah sakit rujukan pasien Covid-19 untuk menambah 250-an tempat tidur, sehingga nantinya aka nada sebanyak 750-an tempat tidur di ruang isolasi,” kata Badai.
Hanya saja, penambahan ruangan itu membutuhkan tambahan tenaga kesehatan (nakes) dan alat kesehatan.
“Melihat masih adanya nakes yang terpapar Covid-19 yang tidak bisa bertugas dan tambahan kasus baru, Kudus membutuhkan bantuan nakes baru. Kami sudah meminta bantuan ke Pemerintah Pusat maupun Pemprov Jateng,” katanya.
Tambahan Nakes
Badai menuturkan, hingga saat ini Kudus mendapat bantuan sebanyak 81 orang nakes terdiri atas perawat, analis, dokter, hingga dokter spesialis. Bantuan ini, kata Badai, masih jauh dari kebutuhan riil di lapangan. “Kami berharap ada tambahan nakes lagi,” katanya.
Seperti diberitakan, angka penderita Covid-19 di Kabupaten Kudus masih cukup tinggi. Data Gugus Tugas Covid-19 Kudus menyebutkan, masih ada sebanyak 2.122 kasus aktif Covid-19 di Kudus, hingga Rabu (16/6).
Sebanyak 484 orang pasien masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit maupun Puskesmas. Sementara itu, sebanyak 1.168 orang penderita menjalani isolsi mandiri. (srm)