

KUDUS, suaramuria.com – Sebanyak 23.195 KK di Kudus menikmati kucuran BLT Dana Desa. Sembilan desa dari total 123 desa di Kabupaten Kudus mencairkan Bantuan Langsung Tunai tersebut, Senin (18/5).
Plt Bupati Kudus Hartopo hadir pada penyerahan BLT dana desa perdana di Desa Tanjungkarang, Kecamatan Jati. Hadir juga Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Adi Sadhono.
Adi menuturkan, alokasi anggaran BLT DD tidak terserap 100 persen. Dari Pagu anggaran sebesar Rp 48,978 miliar pada Dana Desa di 123 desa di Kabupaten Kudus, realisasi bantuan untuk tiga bulan hanya sebesar Rp 41,751 miliar.
BACA JUGA : BST Salah Sasaran, Penerima Miliki Rumah Berlantai 2
Ada sisa anggaran sebesar Rp 7,227 miliar lebih yang tidak terserap. Adi mengakui ada sejumlah desa yang takut mengalokasikan 100 persen alokasi anggaran BLT DD. “Takut nanti ada temuan, atau pun penerima doble dengan bantuan lainnya,” katanya.
Hanya saja untuk pencairan alokasi Mei dan Juni, lanjut Adi, ada kemungkinan penambahan dan pengurangan jumlah penerima.
“Kami sudah minta desa mengevaluasi pencairan. Jika memang ada warga yang berhak namun tidak mendapatkan bantuan, bisa saja dimasukkan ke daftar penerima di bulan berikutnya,” katanya.
Syarat penerima BLT DD antara lain warga atau keluarga terdampak Covid-19, kehilangan pekerjaan, sakit menahun, dan belum menerima bantuan apa pun. Masing-masing KK penerima mendapatkan bantuan sebesar Rp 600 ribu.
“Jangan sampai ada warga yang seharusnya berhak, tetapi tidak mendapat bantuan,” katanya.
Selain Tanjungkarang, delapan desa lainnya yang melakukan pencairan pertama yakni Desa Jetiskapuan, Golantepus, Pasuruhan Kidul, Panjang, Karangbener, Garung Lor, Jurang, dan Glagah Kulon.
“Pencairan BLT DD dilakukan tiga kali untuk alokasi April, Mei, dan Juni. Yang dicairkan bulan ini yang untuk alokasi April. Untuk Mei dicairkan Juni mendatang,” kata Adi Sadhono.
Umumkan Data Penerima Bantuan
Terpisah, Plt Bupati Kudus Hartopo meminta Pemerintah Desa di Kabupaten Kudus menempelkan nama-nama penerima bantuan di balai desa. Dengan begitu warga bisa saling memantau tetangganya yang mendapatkan bantuan langsung tunai.
“List nama-nama bagi para penerima bantuan lalu ditempel tujuanya agar dapat diketahui siapa yang menerima bantuan BLT-DD dan siapa yang menerima bantuan lainya,” katanya.
Selain BLT DD, bantuan selama pandemi Covid-19 juga berua bantuan sosial tunai (BST) dari Kemensos RI sebesar Rp 600 ribu, bantuan beras dan uang senilai total Rp 200 ribu dari Pemkab Kudus, dan bantuan dari Pemprov Jateng.
Umiyati (55), warga Desa Tanjungkarang mengaku terbantu dengan dicairkannya BLT DD ini. Terlebih pendapatan suaminya juga seret selama pandemi Covid-19 terjadi. “Alhamdulillah untuk belanja keluarga dan kebutuhan Lebaran,” katanya. (SRM)