JEPARA, suaramuria.com – Rektor Unisnu Jepara yang baru dilantik didorong menyiapkan tujuh langkah pengembangan kampus. Visi Unisnu Jepara adalah menjadi perguruan tinggi yang unggul.
Pimpinan, sivitas akademika dan segenap stakeholders internal Unisnu harus memahami dan memiliki komitmen untuk mewujudkan visi tersebut. Tantangan perguruan tinggi pada empat tahun ke depan akan semakin kompleks. Terutama terkait dengan perkembangan teknologi informasi dan relevansinya dengan dunia kerja.
Hal itu dikemukakan Ketua Yayasan Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (Yaptinu) Jepara Dr H Shodiq Abdullah MAg, pada Pelantikan Rektor Unisnu Periode 2020-2024 Dr H Sa’dullah Assa’idi MAg, di Ruang Seminar Lantai 3, Gedung Perpustakaan, Unisnu, Rabu (29/4) sore.
Dengan terpilihnya kembali,rektor periode 2016-2020 itu, Ketua Yaptinu menyampaikan proyeksi empat tahun ke depan untuk pengembangan universitas. Menurutnya, Unisnu Jepara harus segera melaksanakan tujuh langkah.
BACA JUGA Loper Suara Merdeka Terima Bantuan Sembako
Pertama, penerapan tata kelola organisasi yang baik (good governance) berbasis komitmen dan profesionalitas. Kedua, kata dia, Pengembangan kurikulum pembelajaran 4.0 selaras dengan perkembangan Ipteks dan kebutuhan dunia kerja, sekaligus penyediaan layanan pembelajaran jarak jauh (daring).
Ketiga, peningkatan kualifikasi akademik, kompetensi dan profesionalitas dosen dan tenaga kependidikan. Keempat, pengembangan kelembagaan dan mutu pembelajaran secara menyeluruh dan berkelanjutan.
Kelima, pelaksanaan sistem penjaminan mutu internal secara menyeluruh (akademik dan non akademik), terencana dan berkelanjutan. Tentunya yang berorientasi pada kualitas luaran (quality improvement).
Keenam, implementasi kerjasama dengan lembaga-lembaga yang relevan dengan kompetensi program studi. Terutama lembaga luar negeri yang memiliki reputasi internasional.
Terakhir, pengembangan sarana dan prasarana pendidikan berbasis teknologi informasi untuk mendukung penyelenggaraan kegiatan tridharma.
“Insya Allah dengan melaksanakan tujuh langkah tersebut secara terencana dan istiqomah, diproyeksikan pada 2024, Unisnu Jepara mampu berada pada minimal ranking ke-170 perguruan tinggi di Indonesia, dan ranking ke-3 pada level PTNU,” kata Shodiq Abdullah.
Perkembangan Unisnu
Unisnu Jepara merupakan unifikasi dari Institut Islam Nahdlatul Ulama (Inisnu), Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Nahdlatul Ulama (STIENU), dan Sekolah Tinggi Teknologi Desain Nahdlatul Ulama (STTDNU).
Jumlah mahasiswa Unisnu Jepara saat ini 9.926 orang yang berasal dari berbagai provinsi di Indonesia, dan dari luar negeri, Thailand, Mesir, dan Sudan. Mereka dididik oleh sebanyak 265 dosen. Mereka memenuhi kualifikasi dan kompetensi pada bidangnya (diantaranya 11 doktor dan 43 kandidat doktor) dan dilayani 99 tenaga kependidikan.
Unisnu Jepara juga melibatkan kyai, ulama, para hafidz, dan hafidzah. Mereka mendampingi mahasiswa dalam kegiatan keagamaan Islam Ahlussunnah wal Jamaah an-Nahdliyyah.
Banyak mahasiswa dari Brunai Darussalam, China dan Malaysia yang mengikuti kunjungan dan kursus singkat di Unisnu Jepara.
Untuk mendukung penyelenggaraan kegiatan tridarma yang berkualitas, Unisnu Jepara menyediakan berbagai fasilitas utama pendidikan yang lengkap. Unisnu Jepara juga menjalin kerjasama dengan banyak instansi di dalam dan luar negeri
Berdasarkan penilaian Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan, Kemenristek Dikti, yang dipublikasikan melalui surat Nomor B/5678/E1.2/H.M.00.03/2019 Unisnu Jepara berada para peringkat 226 secara nasional pada bidang penelitian, dan peringkat 90 pada bidang pengabdian.
“Alhamdulillah, berdasarkan pemeringkatan Kemenristek Dikti pada 2019 UNISNU Jepara menduduki ranking nasional ke-178 Perguruan Tinggi di Indonesia. Dan rangking ke-4 Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU),” terang Shodiq Abdullah. (SRM)