JEPARA,suaramuria.com – Palang Merah Indonesia (PMI) tak hanya sibuk soal urusan donor darah maupun bencana alam saja. Di Kabupaten Jepara, anggota PMI terjun melatih sopir ambulans desa.
Ketua PMI Kabupaten Jepara Sutedjo Sentot Sumarto mengatakan, ada sebanyak 40 sopir ambulans yang mendapat pelatihan khusus. Mereka mendapat pelatihan safety driving dan basic life.
Sutedjo menuturkan, pelatihan ini menjadi langkah PMI untuk membekali para sopir ambulans ketika sewaktu-waktu terjadi kondisi darurat. “Baik ketika sedang membawa pasien ataupun ketika menemukan pasien kecelakaan di jalan raya,” katanya.
BACA JUGA : PMI Jateng Tekankan Kecepatan Penanganan Bencana
Ia menambahkan, melalui pelatihan ini pihaknya berharap para pengemudi ambulans bisa memiliki skill yang mumpuni. “Terutama dalam mengemudikan ambulans yang aman serta mampu memberikan bantuan hidup dasar kepada pasien dalam kondisi kegawat daruratan,” katanya.
Kegiatan ini sekaligus untukmenekan angka kecelakaan moda transportasi di Jepara, khususnya armada ambulans. Sebanyak 40 sopir ambulans desa yang mengikuti pelatihan itu berasal dari 34 desa di 14 Kecamatan dan 5 dari unsur relawan se-Jepara.
Pelatihan berlangsung di Ruang Sosrokartono, Gedung Sekretariat Daerah, Rabu dan Kamis (26-27/10)
Asisten Administrasi Umum Sekda Mudrikatun yang hadir membuka pelatihan menuturkan, peran PMI sangat penting sebagai mitra Pemerintah Daerah.
“Peran PMI dari masa ke masa sangat vital. Tidak sebatas pada kegiatan transfusi darah, namun PMI juga diamanatkan membina relawan, melaksanakan pendidikan dan pelatihan kepalangmerahan, serta membantu memberikan pelayanan kesehatan dan di bidang sosial kemanusiaan,” katanya.
Pelayanan ambulans juga menjadi salah satu perhatian PMI.
“Kami mengapresiasi pelaksanaan pelatihan keselamatan mengemudi ambulans dan bantuan hidup dasar yang diselenggarakan oleh PMI Kabupaten Jepara ini. Semoga pelatihan ini semakin menambah bekal para sopir ambulans desa di Kabupaten Jepara,” kata Mudrikatun. (srm)