
PATI, Suaramuria.com – Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JMPPK) tagih komitmen pemerintah untuk berpihak pada petani dan kelestarian lingkungan. Aksi tagih janji itu mereka lakukan saat memperingati hari tani yang jatuh pada 24 September kemarin.
Aksi peringatan yang mereka lalukan pun terbilang cukup unik. Para petani itu memilih wilayah Goa Lowo tepatnya di Desa Kedumulyo, Kecamatan Sukolilo untuk merayakannya. Untuk lelaki banyak membuat lubang persiapan menanam untuk menyambut musim hujan sementara kelompok ibu-ibu memasak bahan hasil jerih payah saat memasak. Mereka juga membawa sejumlah poster berisikan aspirasinya.
Ketua JMPPK Gunretno dalam pers rilisnya mengatakan kegiatan memasak sendiri disimbolkan sebagai bentuk perwujudan kemandirian petani dalam mencukupi kebutuhan pangan untuk kehidupan sehari-hari.
“Pangan dalam situasi pandemi seperti ini adalah aspek penting yang menentukan hidup matinya bangsa,”ujarnya.
Dalam kegiatan ini, mereka pun menyebut akan terus menagih komitmen pemerintah untuk berpihak pada petani dan kelestarian lingkungan. Dia menyebut, ancaman krisis lingkungan hidup dan krisis pangan yang ada di depan mata khususnya saat situasi pandemi sudah seharusnya membuat pemerintah berpihak pada sektor ekonomi berkelanjutan seperti pertanian.
“Hari Tani adalah momentum penting untuk mulai mengutamakan sektor pertanian, agar kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat dapat berjalan beriringan,”tambahnya.
BACA JUGA : Petani Kebingungan Gunakan Kartu Tani
Dalam kesempatan itu, mereka juga menyinggunng persoalan Omnibus Law. Menurut mereka Omnibus Law tidak berpihak kepada arah pengembangan sektor pertanian dan sangat meminggirkan petani.
“Kami sebagai petani kecewa, Pandemi Covid-19 justru dijadikan momentum abdi rakyat untuk terus mencuri kesempatan meloloskan produk kebijakan yang tidak pro lingkungan dan tidak pro wong cilik. Kebijakan yang ada dirancang untuk menguntungkan segelintir pihak dan kepentingan industri semata,”imbuhnya.
Meski sederhana, namun Aksi JMPPK Tagih Komitmen Pemerintah itupun berjalan lancar. Para petani berharap kesejahteraan petani kedepannya dapat semakin membaik.
Seperti diketahui, hari tani sendiri diperingati setiap tanggal 24 September setiap tahunnya. Beragam isu selalu muncul setiap peringatan hari tani tersebut. Seperti halnya ketersediaan pupuk, hingga harga jual hasil pertanian.(srm)