KUDUS, suaramuria.com – Pemkab Kudus dinilai lamban membantu penyiapan protokol kesehatan di pesantren, menyambut kedatangan kembali para santri dari berbagai daerah. Hal itu terungkap pada rapat koordinasi Komisi D DPRD Kudus dengan instansi terkait, Kamis (11/6).
Anggota Komisi D DPRD Kudus Sayid Yunanta mengatakan, pandemi Covid-19 sudah berlangsung tiga bulan. Rencana kedatangan para santri pondok pesantren di Kudus juga sudah ramai dibahas, beberapa minggu terakhir.
“Pemkab Kudus dengan dukungan anggaran penanganan Covid-19 yang cukup besar harus hadir membantu ponpes menyiapkan protokol kesehatan. Jangan sampai ponpes nantinya menjadi klaster baru penyebaran Covid-19,” kata Sayid Yunanta.
BACA JUGA : Pesantren Perlu Perhatian Khusus pada New Normal
Hadir pada rapat korodinasi tersebut perwakilan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kudus, Kantor Kemenag Kudus, dan organisasi keagamaan Muhamamdiyah dan Nahdlatul Ulama (NU) Kudus.
Sayid mengatakan, fasilitas protokol kesehatan di pesantren yang ada di Kudus masih minim. Salah satunya ketersedian thermo gun untuk mengukur suhu tubuh seseorang. “Tiga bulan pandemi Covid-19, kami melihat Dinkes belum melakukan apa-apa,” katanya.
Sekretaris Komisi D Muhtamat juga menyayangkan belum adanya respons cepat dari pemerintah daerah. Bahkan ada salah satu pengurus ponpes di Kudus yang menulis komentar di akun Facebook pribadi Sekda Kudus.
“Dalam unggahannya pengurus ponpes itu menyampaikan telah mengirim surat seminggu lalu meminta adanya sosialisasi protokol kesehatan di pesantren. Tapi samapai saat ini belum ada respons,” katanya.
Sebelum new normal diberlakukan, lanjut dia, harus dipastikan Ponpes siap dengan protokol kesehatan. Penyiapannya perlu campur tangan Pemkab Kudus. “Ada anggaran rasionalisasi di Dinkes maupun dana tak terduga yang bisa digunakan,” katanya.
Proaktif
Dinkes melalui Puskesmas diminta proaktif mendatangi setiap Ponpes di lingkungan kerjanya untuk sosialisasi new normal. Selain itu, perlu didata apa saja yang dibutuhkan oleh Ponpes, yang bisa disiapkan oleh Pemkab Kudus.
Total jumlah ponpes yang terdaftar di Kudus sebanyak 114 pondok pesantren. Jumlah santri diperkirakan mencapai 35 ribuan lebih. Di luar itu, banyak ponpes yang tidak terdaftar di Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Kudus.
Kabid Kesmas Dinkes Kudus Anik Retnowati mengatakan, saat ini Dinkes Kudus baru menyusun standarisasi protokol kesehatan untuk Ponpes di Kudus. “Dinkes segera berkoordinasi dengan Kemenag untuk menyiapkan protokol kesehatan di Ponpes,” katanya. (SRM)