PATI, suaramuria.com – Pelanggar prokes dari Januari hingga Juni di Kabupaten Pati rupanya telah mencapai lebih dari 5 ribu orang. Denda yang berhasil dikumpulkan Satuan Polisi Pamong Praja pun mencapai puluhan juta rupiah.
Hal itu seperti diungkapkan oleh Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Sugiyono.
Dia mengatakan, total kasus pelanggar prokes di Pati mulai dari Januari-mei tahun ini ada sebanyak 2.192 orang yang tidak menggunakan masker. Kemudian pada Juni hingga saat ini sebanyak 2.179 orang yang melanggar protocol kesehatan.
“Selama PPKM Mikro dan darurat, terhitung dari Juni hingga saat ini, ada 886 pelanggar Prokes di Pati. Sebagian besar dari mereka adalah tindak memakai masker. Kemudian ada juga dari cafe, angkringan yang berjualan melewati batas waktu yang ditentukan,” imbuhnya.
BACA JUGA : PPKM Darurat, Polisi Amankan Puluhan PK
Sementara untuk denda pelanggar protokol kesehatan yang dihimpun oleh Satpol PP Kabupaten Pati, hingga saat ini mencapai Rp 79 juta lebih. Denda tersebut merupakan akumulasi dari Januari hingga Juli tahun ini.
“Untuk sanksi berupa denda, terhimpun sudah ada Rp 79 juta sekian. Dari denda itu, kebanyakan adalah dari warga yang tidak memakai masker. Ada juga dari pelaku usaha yang tidak menaati aturan selama PPKM darurat,” katanya.
Selain berupa denda, Sugiyono juga menyebut ada sanksi lain bagi pelanggar protokol kesehatan. Mulai dari sanksi teguran lisan, sanksi sosial seperti memungut sampah, menyanyikan lagu kebangsaan, Adzan hingga sanksi denda.
“Temuan tempat karaoke yang nekat buka selama PPKM kemudian ada pengunjung maupun pemandu karaoke yang terjaring razia, mereka dikenakan sanksi denda, termasuk pengelola tempat karaokenya,”imbuhnya.
Masuk Kas Daerah
Denda itu diakuinya akan dimasukkan ke dalam kas daerah. Sehingga, ini merupakan bagian dari pendapatan asli daerah.
Sugiyono sendiri mengharapkan tak ada warga yang terkena denda. Yakni dengan jalan patuh terhadap aturan protokol kesehatan yang telah ditetapkan. Terleblih hal itu juga untuk kebaikan diri sendiri maupun orang lain.
“Jangan sampai terpapar covid-19. Saya sendiri ini sudah pernah merasakan, bagaimana sakitnya sesak nafas, bagaimana sulitnya butuh oksigen, ini kan kasihan. Jadi, kita harus sadar diri, banyak berdoa dan semangat dalam menghadapi pandemi ini,” tambahnya.(srm)