JEPARA, suaramuria.com – Setelah sempat nihil dari kasus positif covid-19, kini kasus serupa muncul lagi di Jepara. Seorang pekerja asal Gunungpati, Semarang diketahui positif Covid-19 di tempat kerjanya di Jepara.
Pria berinisial AK (46) itu bekerja di sebuah pabrik mebel di Desa Batealit, Kecamatan Batealit. Ia diketahui sering pulang ke Semarang, dua hari sekali.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Jepara dokter Fakhrudin mengatakan, kasus itu diketahui saat petugas Puskesmas melalukan screening kesehatan di tempat kerja penderita.
BACA JUGA : Siswa MAN 1 Jepara Sabet Penghargaan Gubernur Jateng
Saat screening, AK baru saja pulang dari Semarang 6-11 Mei dan diketahui mengalami batuk dan demam.
“Mengetahui kondisinya seperti itu, tim dari Puskesmas curiga dan melakukan upaya lanjutan. Pasien menjalani rapid tes uji swab pada 13 Mei. Hasilnya mengarah ke Covid-19,” terangnya.
AK kemudian dirujuk ke RSUD RA Kartini Jepara. Ia pun menjalani pengambilan sampel swab. Dalam masa perawatan, ternyata menunjukan perkembangan kesehatan yang bagus. Tim dokter pun memutuskan pasien itu boleh pulang dan menjalani rawat jalan dan isolasi mandiri pada Minggu (17/5).
“Bukannya menjalani isolasi mandiri, penderita itu diketahui pulang ke Semarang, Senin (18/5),” katanya.
Menurutnya, sejak pasien mengalami gejala ke arah covid-19, tim kesehatan sudah melakukan tracing untuk mengetahui kontak erat pasien. Ada sebanyak 27 orang yang telah diminta melakukan isolasi mandiri.
Adapun tracing lanjutan setelah diketahui positif covid-19, ada 21 orang terdata sebagai kontak erat pasien. “Mereka sudah diminta menjalani isolasi mandiri secara ketat dibawah pantuan Satgas Covid Desa masing-masing. Rencananya juga akan di-swab,” katanya.
Tracing juga dilakukan untuk warga di luar Jepara melalui koordinasi GTPP. Hasil sementara, diketahui ada 22 orang di luar Jepara yang merupakan kontak erat dari pasien. Daftar orang ini juga sudah dikomunikasikan dengan Dinas Kesehatan masing-masing, untuk ditindak lanjuti penanganannya.
“Pasien dan keluarga sudah masuk ke Karantina Pemkot Semarang,” katanya. (SRM)