KUDUS,suaramuria.com – Nasib nahas dialami Mbah Kusrin, kakek 79 tahun asal Desa Barongan, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus. Ia terpaksa tinggal seorang diri di gubuk reyot sembari bekerja serabutan untuk menyambung hidup di usia senja.
Saban hari ia tinggal di gubuk reyot berdinding bambu dan seng. Tempat tinggal itu hanya berukuran sekitar 2 meter X 2 meter.
Jangankan kamar mandi pribadi, perabot “mahalnya” hanya berupa kasur dan lemari. Untuk kebutuhan MCK, kusrin bergantung pada tetangganya.
BACA JUGA : Tinggal Sebatang Kara di Gubuk Reyot, Mbah Atemi Dievakuasi Camat Kaliwungu
Begitu juga listrik untuk menerangi rumahnya. Kusrin bergantung pada kebaikan hati para tetangganya.
“Sudah sepuluh tahun hidup sendiri seperti ini,” kata pria kelahiran 12 April 1943 itu.
Kasi Pemerintahan Desa Barongan Sugiarto menuturkan. Mbah Kasrin tinggal seorang diri setelah istrinya meninggal dunia. Ia memiliki tiga orang anak. Namun, Kusrin memilih tinggal sendiri di rumahnya itu.
“Mbah Kusrin tinggal di tanah warisan orang tuanya,” katanya.
Menurut dia, Pemdes Barongan sejatinya sudah berupaya untuk membantu penghidupan Mbah Kusrin. Bahkan setelah mengetahui KTP-nya sudah tak berlaku, Pemdes gerak cepat menguruskan kartu identitasnya itu.
Harapannya ketika punya KTP lagi, Pemdes bisa mengusulkan jika ada bantuan yang turun.
“Oktober lalu Mbah Kusrin mendapat BLT sebesar Rp 300 ribu. Pak Kades juga memberikan tambahan uang saku,” katanya. (srm)