KUDUS, suaramuria.com – Akses jembatan jalur alternatif Desa Garung Lor, Kecamatan Kaliwungu dengan Desa Getasrabi, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus bakal lebih lancar pada masa mendatang. Perbaikan akses penghubung di atas drainase Garung Lor-Getasrabi diharapkan tuntas tiga bulan mendatang.
Pantauan Suara Merdeka, perbaikan hingga kemarin masih digelar. Salah satu kendala yang dihadapi sebelumnya yakni keberadaan pipa PDAM di bawah jembatan. Pipa distribusi air bersih akhirnya dipindahkan dan proses perbaikan jembatan dilanjutkan.
”Perbaikan kerusakan jembatan akses jalur alternatif itu sudah mencapai 6 persen,” kata Pelaksana Tugas Kadinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Arief Budi Siswanto, yang memantau kegiatan, Senin (28/9) siang.
BACA JUGA : Proyek City Walk Wajib Tonjolkan Kualitas dan Estetika
Keberadaan jembatan dianggap penting karena merupakan salah satu akses alternatif Kecamatan Gebog-Kaliwungu. Kerusakan pada badan jembatan membuat mobilitas di atas jembatan tersendat.
”Kami perbaiki agar mobilitas warga pada masa mendatang lebih lancar,” imbuhnya.
Pihaknya mengingatkan pelaksana terkait datangnya musim penghujan. Pengerjaan konstruksi yang berkaitan dengan arus air diharapkan dikebut. Saat puncak musim penghujan, tinggal menuntaskan bagian atasnya saja.
Ditambahkan Kabid Bina Marga, Harry Wibowo, pembongkaran jembatan lama 23 September, dan perbaikan ditarget tuntas bulan Desember. Kondisi jembatan mendesak diperbaiki. Lantai jembatan sudah tergerus dan keropos.
”Setiap hari lalu lintas hariannya cukup tinggi,” ujarnya.
Bila dibiarkan kerusakan dikhawatirkan merembet ke pondasi. Kendaraan yang melintas di kawasan tersebut dikhawatirkan semakin meningkat pada masa mendatang. Antisipasi musim penghujan, penyediaan pompa air lebih dimaksimalkan.
Data yang dihimpun dari PUPR, hingga akhir 2019, sebanyak 34 jembatan (9,5 persen) di Kota Keretek rusak. Sedangkan 322 jembatan (90,45 persen) berkondisi baik dari total sarana yang ada sebanyak 356 jembatan yang tersebar pada sembilan kecamatan. Kemampuan penanganan sarana yang rusak setiap tahun delapan jembatan hingga sepuluh jembatan. (SRM)