Minta Maaf Tidak Pasang Bendera di Alun Alun
Rembang, suaramuria.com – Bupati Rembang H Abdul Hafidz, Wakil Bupati H Bayu Andriyanto dan Pj Sekda Rembang Achmad Mualif sowan ke kediaman KH Mustofa Bisri (Gus Mus) Selasa (18/8) siang.
Pejabat teras Pemkab Rembang itu sowan untuk memohon maaf atas atas keterlambatan Pemkab Rembang memasang bendera merah putih di Alun – Alun, saat Peringatan HUT Kemerdekaan RI ke 75 Senin (17/8).
Pertemuan umaro dan ulama Rembang itu berlangsung dengan ngobrol santai lesehan. Di dalam pertemuan tak jarang terdengar suara tawa gayeng.
Seusai pertemuan, Bupati Rembang mengatakan kedatangannya ke ndalem Gus Mus di Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin Leteh untuk meminta maaf karena keterlambatan Pemkab memasang bendera merah putih di Alun Alun Rembang.
“Kemarin kita diingatkan ada ruang publik Alun- Alun yang sama sekali tidak ada bendera merah putih. Sehingga saya minta didukani (dimarahi) sama Mbah Mus. Ini sebagai tanggung jawab kami , meskipun itu tugas panitia, saya sebagai Bupati siap untuk didukani oleh Mbah Mus, ” terang dia.
BACA JUGA :Ribuan Data Pemilih di Rembang Bermasalah
Dia menjelaskan meskipun upacara dipusatkan di halaman kantor Bupati dan dilaksanakan dengan peserta terbatas karena pandemi Covid-19 , Alun- Alun adalah ruang publik dan pintu gerbangnya Rembang. Sehingga sudah sepatutunya dipasang bendera merah putih.
Dalam hal ini Bupati menyadari Pemkab tidak boleh berpijak pada ketentuan saja, tetapi juga melihat dari sisi sosial kemasyarakatan. Terlebih Gus Mus adalah ulama yang gencar menyuarakan nasionalisme dan kebangsaan.
Kepedulian
Keberadaan bendera merah putih bisa mewakili kepedulian dan komitmen menjunjung tinggi rasa nasionalisme.
“Persoalannya ini tidak hanya masalah kedinasan tapi bagaimana Rembang ini peduli dan berkomitmen , menjunjung tinggi pahlawan kita. Sehingga saya didukani. Saya pastikan menerima dan sebagai cambuk agar kita lebih baik, ” tuturnya.
Senada dengan Bupati, Wakil Bupati H.Bayu Andriyanto mengatakan nasihat dari Gus Mus semata- mata untuk membangkitkan nasionalisme dan patriotisme bersama.
Pada Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke 75 meskipun dipindah di halaman Kantor Bupati , semangat nasionalisme harus tetap ada di Alun-Alun.
“Kami tidak ingin menyalahkan siapapun , sama halnya dengan Pak Bupati. Pesan- pesan dari Mbah Mus ini sebagai cambuk bagi kita semuanya,” tandas dia. (SRM)