KUDUS, suaramuria.com – Banjir yang melanda Desa Tanjung Karang, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus tak halangi Kelenteng Hok Tik Bio melakukan persiapan menyambut imlek.
Jelang perayaan Imlek 2572 M, warga Tionghoa dan pengurus Kelenteng Hok Tik Bio bersih – bersih patung dewa di tengah kepungan banjir, Minggu (7/2). Lokasi kelenteng berada persis di pinggir Jalan Kudus – Purwodadi yang kini terendam banjir.
Ketinggian air di kawasan kelenteng mencapai 40 cm. Banjir juga merendam tempat bersembah. Pengurus memasang karung berisi tanah di pintu masuk utama kelenteng untuk membendung air banjir.
BACA JUGA : Berkah Jasa Gerobak Pengangkut Motor di Tengah Banjir
Mereka pun terpaksa memindahkan patung dewa ke tempat yang tidak terkena banjir. Setelah dibawa ke tempat yang tidak terdampak banjir, warga mulai bersih – bersih patung dewa. Satu persatu patung dewa dilakukan pembersihan,.
Pengurus Ritual Sembahyang Kelenteng Hok Tik Bio Lani Jayadi mengatakan, kegiatan bersih – bersih patung dewa dan kelenteng tetap dilakukan meski dalam kondisi banjir. Semua patung dewa dilakukan pembersihan.
“Semua patung dewa kita lakukan pembersihan, seperti patung dewa Kwan Twe Koen, Hok Tek Cing Sin, Kwan I’m Posat, Hauow Ciang Kun, Sow Se Kong, Kwik Sing On,” kata Lani.
Kegiatan bersih – bersih itu rutin dilakukan setiap tahun menjelang perayaan Imlek. Tidak ada perbedaan, rutinitas setiap tahun.
“Patung dewa kami mandikan dengan air kembang. Lalu setelah kering pakai minyak cendana. Selesai sudah selesai kering dinaikan. Di tempat semula (tempat untuk sembahyang),” katanya.
Aktivitas Sembahyang
Lani mengatakan, aktivitas sembahkan di Kelenteng Hok Tik Bio dikurangi selama pandemi ini. Seperti jam sembahyang semula sampai pukul 22.00 WIB, kini hanya sampai pukul 21.00 WIB. Sebelum pandemi, kelenteng biasanya tutup pada pukul 22.00 WIB.
“Selama masa pandemi semua aktivitas di kelenteng kami tutup jam 9 malam.
Lani menambahkan, tidak ada perayaan Imlek tahun ini yang mengundang keramaian. Perayaan tahun baru Imlek yang bertepatan 12 Februari mendatang dilakukan secara sederhana.
“Perayaan Imlek tahun iini juga menjadi momentum bagi kami untuk berdoa agar pandemi Covid-19 segera berlalu dan warga bisa beraktivitas normal kembali,” katanya. (srm)